Sejarah Bendera Merah Putih
Posted : 12 April 2011
By : Povk Freeyork
Prapanca di dalam buku karangannya
Negara Kertagama mencerirakan
tentang digunakannya warna Merah
Putih dalam upacara hari kebesaran
raja pada waktu pemerintahan Hayam
Wuruk yang bertahta di kerajaan Majapahit tahun 1350-1389 M.
Menurut Prapanca, gambar-gambar yang dilukiskan pada kereta-kereta
raja-raja yang menghadiri hari
kebesaran itu bermacam-macam
antara lain kereta raja puteri Lasem
dihiasi dengan gambar buah meja
yang berwarna merah. Atas dasar uraian itu, bahwa dalam
kerajaan Majapahit warna merah dan
putih merupakan warna yang
dimuliakan.
Dalam suatu kitab tembo alam
Minangkabau yang disalin pada tahun
1840 dari kitab yang lebih tua
terdapat ambar bendera alam
Minangkabau, berwarna Merah Putih
Hitam. Bendera ini merupakan pusaka peninggalan jaman kerajaan Melayu-
Minangkabau dalam abad ke 14, ketika
Maharaja Adityawarman memerintah
(1340-1347).
Warna Merah = warna hulubalang
(yang menjalankan perintah)
Warna Putih = warna agama (alim
ulama)
Warna Hitam = warna adapt
Minangkabau (penghulu adat) Warna merah putih dikenal pula
dengan sebutan warna Gula Kelapa.
Warna Merah Putih disebut Gula
Kepala tidak berarti “Merah” lambing gula dan “Putih” lambing buah nyiur yang telah dikupas.
Di Kraton Solo
terdapat pusaka berbentuk bendera
Merah Putih peninggalan Kyai Ageng
Tarub, putra Raden Wijaya, yang
menurunkan raja-raja Jawa. Dalam babat tanah Jawa yang
bernama babab Mentawis (Jilid II hal
123) disebutkan bahwa Ketika Sultan
Ageng berperang melawan negri Pati.
Tentaranya bernaung di bawah
bendera Merah Putih “Gula Kelapa ”. Sultan Ageng memerintah tahun
1613-1645.
Juga di bagian lain dari kepulauan
Indonesia terdapat bendera yang
berwarna Merah Putih, misalnya di
Aceh, Palembang, Maluku dan
sebagainya meskipun sering dicampuri
gambar-gambar lain. Pada umumnya warna Merah Putih
merupakan lambang keberanian,
kewiraan sedangkan warna Putih
merupakan lambang kesucian.
MERAH PUTIH DALAM ABAD XX
Bendera Merah Putih berkibar untuk
pertama kali dalam abad XX sebagai
lambang kemerdekaan ialah di benua
Eropa. Pada tahun 1922 Perhimpunan
Indonesia mengibarkan bendera Merah
Putih di negeri Belanda dengan kepala banteng ditengah-tengahnya. Tujuan perhimpunan Indonesia
Merdeka semboyan itu juga digunakan
untuk nama majalah yang diterbitkan.
Pada tahun 1924 Perhimpunan
Indonesia mengeluarkan buku
peringatan 1908-1923 untuk
memperingati hidup perkumpulan itu
selama 15 tahun di Eropa. Kulit buku
peringatan itu bergambar bendera Merah Putih kepala banteng.
Dalam tahun 1927 lahirlah di kota
Bandung Partai Nasional Indonesia
(PNI) yang mempunyai tujuan
Indonesia Merdeka. PNI mengibarkan
bendera Merah Putih kepala banteng. Pada tanggal 28 Oktober 1928
berkibarlah untuk pertama kalinya
bendera Merah Putih sebagai bandera
kebangsaan yaitu dalam Kongres
Indonesia Muda di Jakarta.
Sejak itu
berkibarlah bendera kebangsaan Merah Putih di seluruh kepulauan
Indonesia.
SANG SAKA MERAH PUTIH DI BUMI INDONESIA MERDEKA
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Bung
Karno dan Bung Hatta bertempat di
Pegangsaan Timur 56 (JL.Proklamasi)
Jakarta, atas nama bangsa Indonesia.
Sesaat kemudian bendera kebangsaan
Merah Putih dikibarkan di gedung Pegangsaan Timur 56 Jakarta.
Bendera
Merah Putih berkibar Untuk pertama
kalinya di bumi Indonesia Merdeka.
Pada tanggal 18 Agustus 1945,
Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada
tanggal 9 Agustus 1945 mengadakan
sidang yang pertama dan menetapkan
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang kemudian dikenal
sebagai Undang-Undang Dasar 1945
(UUD 1945).
Dalam UUD 1945, Bab I, pasal I,
ditetapkan bahwa Negara Indonesia
ialah Negara kesatuan yang berbentuk
Republik. Dalam UUD 1945 pasal 35
ditetapkan pula bahwa bendera
Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih.
Dengan demikian itu, sejak
ditetapkannya UUD 1945 , Sang Merah
Putih merupakan bendera kebangsaan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan ditetapkannya UUD 1945 dan
bendera kebangsaan Sang Merah Putih,
maka serntak seluruh rakyat Indonesia
dan pemuda Indonesia, menegakkan,
mengibarkan dan mempertahankan
Sang Merah Putih di bumi Indonesia.
Pertempuran-pertempuran dengan
serdadu colonial Belanda yang
didukung oleh tentara sekutu berkobar
di seluruh Indonesia. Ribuan rakyat
dan pemuda Indonesia gugur sebagai
pahlawan bangsa mempertahankan kemerdekaan Sang Merah Putih.
Karena pengorbanan mereka kini Sang
Merah Putih tegak berkibar dibumi
Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang merdeka dan berlandaskan
Pancasila.
Sang Merah Putih dikibarkan pada Hari
Proklamasi tanggal 17 Agustus 45 di
gedung Pegangsaan Timur 56
Jakarta disebut Bendera Pusaka.
Bendera Pusaka itu selalu dikibarkan di
tiang yang tingginya 17 m di depan Istana Merdeka Jakarta pada tiap
perayaan peringatan Hari Prokalamasi
Kemerdekaan.
Mulai tahun 1969 Bndera Pusaka itu
tidak lagi dapat dikibarkan karena
sudah tua. Sebagai gantinya
dikibarkan duplikatnya yang dibuat
dari sutera alam Indonesia.
Dalam sejarah perjuangan kemrdekaan
Indonesia, Bendera Pusaka tidak
pernah jatuh ke tangan musuh,
meskipun tentara colonial Belanda
menduduki Ibukota Negara Republik
Indonesia.